Persaingan antar Petani Kopi Luwak

Persaingan antar Petani Kopi Luwak

persaingan petani kopi luwak, luwak cemburu

Persaingan Petani Kopi Luwak

Tentang petani kopi luwak yang cemburu...Luwak Cemburu? Luwak Cemburu atau petani kopi luwak yang cemburu? Jember (beritajatim.com) - Menteri Pertanian Suswono meminta kepada Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia untuk ikut membantu petani kopi luwak tradisional, agar kualitas produk mereka bisa lebih dilirik pasar. Suswono menyatakan, baru saja bertemu dengan petani kopi luwak di Bondowoso. "Harga kopi luwak petani Rp 250 ribu per kilogram. Sementara harga kopi luwak Puslit Kopi Kakao bisa Rp 1,3 juta per kilogram. Ini tantangan agar Puslit jangan kaya sendiri, tapi bagaimana petani juga bisa ikut kaya," katanya, saat berkunjung ke Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jumat (26/11/2010) sore.
Jika ini tak segera ditangani, bisa memunculkan kecemburuan sosial. Tingginya harga kopi luwak produksi Puslit Kopi dan Kakao tak lepas dari sertifikasi standar terhadap produk tersebut. Hal ini yang tidak ditemui pada petani. "Bagaimana kalau dijadikan plasma, agar standar petani bisa terangkat dan sama," kata Suswono. Secara umum, pemerintah saat ini berupaya melakukan revitalisasi tanaman kopi. Prioritas akan dilakukan pada pengembangan kopi arabika. Pemerintah berharap, proporsi ekspor kopi arabika mencapai minimal 30 mpersen dari total ekspor kopi nasional.

Persaingan antar petani kopi luwak

"Kebijakan ini diambil dalam rangka memanfaatkan peluang pasar. Pengembangan kopi arabika juga untuk konservasi sumber daya alam dan keragaman hayati di lahan tinggi, serta menjaga posisi Indonesia sebagai sumber penting beberapa jenis kopi specialty karena faktor geografis yang spesifik, seperti Toraja coffee, Gayo Coffee, Java coffee, dan banyak lainnya," kata Suswono.

Sementara, untuk kopi jenis robusta, pemerintah akan memberi perhatian lebih pada perbaikan mutu biji kopi rakyat, peremajaan pada kebun rusak atau tak produktif, serta diversifikasi tanaman dan integrasi dengan tepat, dalam rangka memaksimalkan pendapatan petani pada lahan sempit. Suswono mengatakan, upaya perbaikan mutu kopi tak hanya bisa dilaksanakan oleh pemerintah.

"Saya ingin mengajak stakeholders, pemangku kepentingan. Kami mengimbau peran aktif pedagang, eksportir, industriawan, agar bersama-sama pemerintah memberi edukasi kepada petani untuk mengurangi pembelian biji kopi mutu rendah," kata Suswono. [wir]
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Persaingan antar Petani Kopi Luwak

Peta dan Lokasi KLB